Rupiah melemah 10 poin
Nilai mata uang rupiah pada Kamis pagi kembali melemah 10 poin terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Federal Reserve System atau The Fed AS memperpanjang program "swap obligasi."
Dalam transaksi antarbank di Jakarta, nilai tukar mata uang rupiah menurun menjadi Rp9.420 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp9.410 per dolar AS.
"Dolar AS diperdagangkan kembali menguat terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul pernyataan Federal Reserve yang akan memperpanjang program Operation Twist, setelah mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada nol hingga 0,25 persen," kata analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting.
Ia menambahkan, dalam sebuah pernyataan yang mengiringi pengumuman tingkat suku bunga, Federal Open Market Committee (FOMC) menyatakan pihaknya akan menambahkan 267 miliar dolar AS untuk program "swap obligasi" jangka pendek dan obligasi jangka panjang hingga akhir tahun.
Selain itu, lanjut dia, FOMC menolak untuk mengadopsi pembelian obligasi lebih lanjut atau yang dikenal sebagai quantitatif easing (QE), untuk menopang perekonomian.
"The Fed belum akan meluncurkan QE3, sehingga dolar AS kembali menguat," kata dia.
Sebelumnya, kata dia, beredar rumor potensi dikeluarkannya pelonggaran kuantitatif (QE) ke-3 seiring data ekonomi AS terutama tenaga kerja yang menurun.
"Setiap kali data tenaga kerja AS menurun, isu QE3 selalu muncul kembali dan hal itu memberikan efek pelemahan bagi dolar AS," ujar dia.
Antaranews.com
0 komentar:
Posting Komentar