Renny Djajoesman - Mengurusi seniman itu gampang-gampang susah. Selain mempunyai
frekwensi sentuhan hubungan kemanusiaan yang berbeda dengan orang
kebanyakan, ujar Renny Djajoesman, harus mempunyai trik sendiri untuk
mengajak kerja bareng seorang seniman, katanya.
Berbekal pengalaman bergaul dengan sesama seniman musik itulah, via
bendera Renny Djajoesman Enterprises (RDE) dia menggagas Pergelaran
Multimedia Tembang Harmoni, yang akan digelar secara akbar pada 11-12
September, di Hall D2 Convetiuon-Jakarta International Expo Kemayoran.
Mantan rockers itu bercerita, mengumpulkan musisi senior yang telah
mempunyai jam terbang tinggi seperti Idris Sardi bukan hal ringan,
"Beliau telah mempunyai jadwal tetap dan rapi dalam setiap tahunnya,"
ceritanya di Jakarta, Rabu (5/9). Tapi, imbuh dia, setelah dia
memberikan pengertian pagelaran akbar ini atas nama dan demi Indonesia,
"Akhirnya mas Idris mau," katanya.
Hal yang sama dia kemukan dengan sejumlah musisi hebat lainnya,
dengan mengatakan, bahkan tujuan utama pagelarannya itu, "Demi
menciptakan sebuah Indonesia yang indah. Dan setelah proses latihan
sedemikian lama, saya akhirnya menemukan kalimat yang tercermin dari
akurnya semua musisi Indonesia; damai memang indah".
Adakah dia mempunyai pengalaman lucu selama mengkoordinasi banyak
musisi itu, termasuk mengkoordinasi presiden Susilo Bambang Yudhoyono?
"Latah saya," katanya. Maksudnya, Renny yang latah itu, gemar dan secara
otomatis meluncurkan serapah seperti, "Dancuk," dan beberapa frasa
lainnya yang terkesan kasar, meski dalam pergaulan antarkawan, hal itu
menjadi tidak kasar lagi.
"Jadi, pas ngadep pak SBY saya kelepasan ngomong,'Dancuk...'"
katanya. Makanya, buru-buru dia meminta maaf, "Tapi pak presiden
senyum-senyum aja." Bahkan ketika dia juga kelepasan ngomong, "Wadoh,
setelah ini aku dipateni rak yo," imbuh dia, presiden SBY dan staff-nya
malah tertawa.
(Benny Benke/CN15)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar