Rotavirus - Berbeda dengan diare yang 
disebabkan oleh bakteri, diare akibat rotavirus besar kemungkinannya 
akan menyebabkan dehidrasi berat dan muntah lebih sering yang berujung 
total pada kematian. Di Indonesia, rotavirus 
merupakan penyebab tertinggi dari diare, yakni sekitar 60 persen. 
Sedangkan yang penyebabnya bakteri dan memerlukan antibiotik paling 
banyak hanya sekitar 20 persen.
Berbeda dari diare pada 
umumnya, infeksi rotavirus biasanya dimulai dari gejala klinis berupa 
demam selama berhari-hari dan muntah hebat secara terus-menerus yang 
segera diikuti dengan diare berupa air tanpa ampas.
Kendati bisa menyerang 
siapa saja, rotavirus menjadi penyebab utama infeksi saluran pencernaan 
anak, terutama bayi-bayi yang baru lahir yang sistem pertahanan tubuhnya
 memang masih rentan. Diarenya sendiri termasuk kategori akut karena 
rata-rata berlangsung selama 3-9 hari. Sementara muntahnya juga 3 kali 
lebih banyak dibandingkan muntah berak yang disebabkan oleh bakteri.
Yang juga mesti diwaspadai
 pada diare akibat rotavirus adalah lamanya diare yang bisa berlangsung 
selama 3-9 hari. Hilangnya cairan lewat muntah hebat dan BAB tanpa ampas
 tentu saja sangat menguras cairan tubuh secara drastis. Akibatnya, si 
kecil dapat mengalami dehidrasi selama kurun waktu tersebut sehingga tak
 sempat terselamatkan.
Sebagian kecil kasus 
rotavirus akan sembuh dengan sendirinya bila daya tahan tubuh penderita 
terbilang sangat baik. Mereka ini, antara lain, para bayi yang 
mendapatkan cukup ASI selama 6 bulan pertama.
Sayangnya, kondisi 
sebagian besar penderita malah berkembang parah, antara lain karena 
pemberian oralit sering tak dapat menggantikan cairan yang keluar. Kalau
 sudah begini, satu-satunya solusi yang disarankan adalah sesegera 
mungkin membawa si kecil ke rumah sakit.
Yang bisa dilakukan 
sebagai upaya untuk menurunkan risiko penularan infeksi adalah 
menghindari terpaparnya bayi dan anak dari mereka yang menderita 
gastroenteritis akut di lingkungan keluarga atau tempat umum lain yang 
tak terjaga kebersihannya.
Selalu biasakan mencuci 
tangan dengan sabun sebelum memegang anak. Tindakan pencegahan yang 
paling ampuh yang disarankan adalah pemberian vaksin yang memang 
merupakan pilihan seperti sudah diterapkan di banyak negara. Sayangnya, Indonesia belum memasukkan vaksin ini dalam daftar imunisasi untuk bayi 
atau anak.

 
informasi yang bermanfaat, terimakasih banyak..
http://obatasliindonesia.com/pengobatan-diare-herbal-terbaik/