Akibat Sering Facebookan dan Twitteran
Berita Dan Fakta Unik - Perkembangan
teknologi memberi dampak kemudahan bagi setiap orang untuk
berkomunikasi. Dan salah satu perkembangan di bidang teknologi
komunikasi adalah munculnya jejaring social yang telah memudahkan setiap
orang untuk saling berbagi informasi satu dengan lainnya. Beberapa
jejaring social yang popular abad ini adalah twitter dan facebook. Bisa dikatakan kedua situs tersebut adalah situs jejaring social yang paling banyak digunakan.
Tapi
tunggu dulu, Apakah Anda juga termasuk orang yang gemar meng-update
status Twitter dan membuka akun Facebook tiap saat? Jika ya,
berhati-hatilah karena menurut penelitian, kebiasaan tersebut bisa
mempengaruhi kesehatan Anda. Misalnya saja seperti, kecanduan akan
obat-obatan terlarang dan alkohol, hingga depresi dan melambatnya
keterampilan kognitif seseorang.
Namun
peneliti juga mengatakan bahwa situs jejaring sosial juga memberikan
efek positif. Berikut beberapa dampak positif serta negatif Facebook dan Twitter, seperti yang dikutip dari healthmeup.
1. Facebook Bisa Buat Depresi
Penelitian
yang dilakukan oleh Stony Brook University, New York, mengatakan bahwa
kebiasaan mengakses situs jejaring sosial dapat menyebabkan depresi.
Penelitian tersebut melibatkan sekelompok anak perempuan berusia 13
tahun yang diwawancara sebelum dan sesudah membuka akun Facebook selama
setahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang suka
menceritakan kehidupan dan pikiran mereka melalui Facebook, memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi.
2 Jumlah Teman di Facebook Berkaitan dengan Struktur Otak
Sepintas
terlihat aneh. ga ada hubungannya.ibarat kata "Joko Sembung Naik Becak,
Ga nyambung Cak " ha..ha... tapi ini fakta, Menurut penelitian terbaru
di University College London, orang-orang yang punya banyak teman di
jejaring sosial cenderung memiliki grey matter atau area di otak besar
yang lebih besar. Bagian otak ini berhubungan dengan kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan sosial. Dilihat dari ukuran atau volume
grey matter, maka seharusnya perbedaan jumlah teman akan teramati baik
di internet maupun di dunia nyata. Asumsi ini juga terbukti benar dalam
penelitian itu, berdasarkan hasil pengamatan terhadap sedikitnya 125
mahasiswa.
3. Meningkatkan Risiko Gangguan Tulang
bagaimana
tidak, ketika anda sering asyik berpacebukan, secara tidak sadar anda
mungkin menggunakan waktu berlama lama untuk duduk dan ini seringkali
dijadikan penyebab utama mengenai masalah tulang pada anak. Penelitian
dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial
dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa
membuat tulang mudah rapuh. Hal ini karena Facebook membuat anak-anak jadi malas bergerak karena terlampau asik mengakses situs tersebut.
4. Dampak Negatif Pada Remaja & Anak-anak
Bila
zaman dulu, orang ingin berkomunikasi maka orang tersebut harus menemui
langsung atau setidaknya orang tersebut akan pergi ke wartel untuk
menelepon orang yang ingin dihubunginya. Namun hal tersebut ternyata
tidak berlaku saat ini.dengan adanya jejaring social, orang akan lebih
cenderung berada di rumah. Dan tentunya hal ini berdampak kurang baik.
khususnya secara psikis/mental.
Dan
ternyata benar, Penelitian yang dilakukan oleh American Academy of
Pediatrics menemukan bahwa sosial media dapat meningkatkan risiko tidak
percaya diri dan stres pada anak-anak serta remaja. Selain itu peneliti
mengatakan bahwa mereka yang mengakses Facebook lebih dari dua jam
disebut sebagai pengguna berat. Sebanyak 18 persen pria pengguna berat
sosial media dinyatakan memiliki kelebihan berat badan dan 59 persen
wanita pengguna berat sosial media, mempunyai kebiasaan sulit tidur.
5. Menularkan Perasaan Bahagia
Peneliti
dari Harvard Medical School and the University of California, San Diego
mengatakan bahwa kebahagiaan bersifat kolektif dan menular di kalangan
jaringan sosial. Studi yang melibatkan 5.000 orang selama 2 tahun itu
pun dilakukan untuk mengetahui efek bahagia seseorang terhadap
lingkungan di sekitarnya. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang
menjadi pusat perhatian dalam jaringan sosial cenderung lebih bahagia
diantara yang lainnya.
"Dengan
semakin banyak orang yang mengelilinginya, risiko penularan bahagia pun
akan semakin banyak," ujar Nicholas Christakis, profesor dari Harvard
Medical School.
Dalam situs jejaring sosial
atau Facebook misalnya, orang yang paling banyak dikomentari statusnya
adalah orang yang biasa menjadi pusat perhatian. Mereka pun akan lebih
bahagia karena mendapat perhatian dan komentar dari orang banyak.
nah.
itulah beberapa dampak positif dan negatif dari penggunakan jejaring
sosial. namun apapun pilihan anda, minumnya tetep es teh..he..he..eh
bercanda melulu..maksudnya,semua dikembalikan kepada anda. silahkan
memanfaatkan jejaring social untuk hal hal yang bermanfaat saja.
0 komentar:
Posting Komentar